KELOMPOK Ternak (KT) Ikan Lele Mawar di RT 05/RW 13 Kelurahan Karangsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, yang memanfaatkan lahan fasos-fasum RSK dr JB Sitanala telah beberapa kali panen sejak pengembangannya pada 2 tahun lalu.
Eman, Anggota KT Ikan Lele Mawar, Kamis (3/9), mengutarakan panen telah dirasakan sejak kelompoknya sejak dua tahun lalu sesaat mendapat 6.000 bibit ikan Lele dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Tangerang.
Sejak itu, pengembangan ternak Lele terus dikembangkan pihaknya, karena selain memberi keuntungan lumayan besar, beternak Lele tak perlu memakan waktu lama. Cukup pemeliharaan selama 3 hari, maka ternak Lele sudah bisa dijual ke pasaran.
Untung yang diperoleh dengan memanfaatlan lahan ukuran 15 meter x 8 meter sekali panen Rp 3 juta. Untung ini hasil pengembangan 6.000 bibit ikan dari ukuran 4 cm selama 3 bulan yang menjadi berukuran belasan cm atau dihitung berat 1 kg sebanyak 8 ekor. Untung ini dibagi kepada seluruh pengelola secara adil.
“Ini yang laku keras,” kata Eman yang mengaku KT ini memiliki 4 anggota dengan 1 ketua.
Kolam yang dikembangkan sendiri terbuat dari rangkaian kayu yang didesain serupa kolam, lalu diberi terpal, sehingga jadilah kolam ikan. Namun, kini dia meminta bantuan pembuatan kolam dari terpal dan bambu itu diganti menjadi kolam permanen dengan beton.
“Kami pun siap mengelola di lokasi lain di lahan fasos-fasum RSK dr JB Sitanala,” pungkasnya. Sebab bantuan bibit ikan lele, selain didapat dari DKPP Kota Tangerang, juga dari Pemprop Banten. ***